Diberdayakan oleh Blogger.
Adsense Indonesia
RSS
Container Icon

Penterjemah berbagai Bahasa

Menyambut Bulan Suci Ramadhan


Segala puji bagi Allah, Rabb alam semesta. Shalawat dan salam kepada nabi dan rasul yang paling mulia, Muhammad bin ‘Abdillah, serta kepada keluarga dan para sahabatnya. Amma ba’du,
Tulisan ini ditujukan untuk semua muslim yang akan bertemu dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat wal afiat, agar dapat memanfaatkan bulan tersebut dalam ketaatan pada Allah Ta’ala. Semoga melalui tulisan ini dapat menjadi sarana untuk membangkitkan semangat di dalam jiwa seorang mu’min dalam beribadah kepada Allah di bulan yg mulia ini. Maka penulis memohon kepada Allah Ta’ala agar diberikan taufik dan jalan yang lurus serta menjadikan amal ini ikhlas hanya karena mengharap WajahNya Yang Mulia semata. Dan semoga Allah mencurahkan shalawat atas junjungan kita, Muhammad, dan kepada keluarganya serta seluruh sahabatnya.
Bagaimanakah Seharusnya Kita Menyambut Ramadhan?
Pertanyaan: Apa saja cara-cara yang benar untuk menyambut bulan yang mulia ini?
Seorang muslim seharusnya tidak lalai terhadap momen-momen untuk beribadah, bahkan seharusnya ia termasuk orang yang berlomba-lomba dan bersaing (untuk mendapatkan kebaikan) didalamnya. Allah Ta’ala berfirman,
وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ )المطففين : 26)
“Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berloma-lomba.” (QS. Al-Muthaffifiin:26)
Maka bersemangatlah wahai saudara-saudara muslim dalam menyambut Ramadhan dengan cara-cara yang benar sebagaimana berikut ini:
1. Berdo’a agar Allah mempertemukan dengan bulan Ramadhan dalam keadaan sehat dan kuat, serta dalam keadaan bersemangat beribadah kepada Allah, seperti ibadah puasa, sholat dan dzikir.
Telah diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, bahwa dia berkata, adalah Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki bulan Rajab, beliau berdoa,
اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta pertemukanlah kami dengan Ramadhan.” (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
Catatan: Syaikh Al-Albani rahimahullah mendhaifkan hadits ini dalam kitab Dha’if al-Jaami‘ (4395) dan tidak mengomentarinya dalam kitab Al-Misykaah.
Demikian juga generasi terbaik terdahulu (as-salaf ash-shalih) berdoa agar Allah menyampaikan mereka pada bulan Ramadhan dan menerima amal-amal mereka.
Maka apabila telah tampak hilal bulan Ramadhan, berdoalah pada Allah:
الله أكبر اللهم أهله علينا بالأمن والإيمان والسلامة والإسلام , والتوفيق لما تحب وترضى ربي وربك الله
“Allah Maha Besar, ya Allah terbitkanlah bulan sabit itu untuk kami dengan aman dan dalam keimanan, dengan penuh keselamatan dan dalam keislaman, dengan taufik agar kami melakukan yang disukai dan diridhai oleh Rabbku dan Rabbmu, yaitu Allah.” (HR. At-Tirmidzi dan Ad-Darimi, dishahihkan oleh Ibnu Hayyan)
2. Bersyukur pada Allah dan memuji-Nya atas dipertemukannya dengan bulan Ramadhan.
Imam An-Nawawi rahimahullah berkata dalam kitabnya Al-Adzkaar,
“Ketahuilah, dianjurkan bagi siapa saja yang mendapatkan suatu nikmat atau dihindarkan dari kemurkaan Allah, untuk bersujud syukur kepada Allah Ta’ala, atau memuji Allah (sesuai dengan apa yg telah diberikan-Nya).”
Dan sesungguhnya di antara nikmat yang paling besar dari Allah atas seorang hamba adalah taufiq untuk melaksanakan ketaatan. Selain dipertemukan dengan bulan Ramadhan, nikmat agung lainnya adalah berupa kesehatan yang baik. Maka ini pun menuntut untuk bersyukur dan memuji Allah Sang Pemberi Nikmat lagi Pemberi Keutamaan dengan nikmat tersebut. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak dan pantas bagi keagungan Wajah-Nya dan keagungan kekuasaan-Nya.
3. Bergembira dan berbahagia dengan datangnya bulan Ramadhan.
Telah ada contoh dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau dahulu memberi berita gembira pada para sahabatnya dengan kedatangan Ramadhan. Beliau bersabda,
جاءكم شهر رمضان, شهر رمضان شهر مبارك كتب الله عليكم صيامه فيه تفتح أبواب الجنان وتغلق فيه أبواب الجحيم… الحديث
“Telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan Ramadhan bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan atas kalian untuk berpuasa didalamnya. Pada bulan itu dibukakan pintu-pintu surga serta ditutup pintu-pintu neraka….” (HR. Ahmad)
Dan sungguh demikian pula as-salaf ash-shalih dari kalangan sahabat dan tabi’in, mereka sangat perhatian dengan bulan Ramadhan dan bergembira dengan kedatangannya. Maka kebahagiaan manakah yang lebih agung dibandingkan dengan berita dekatnya bulan Ramadhan, moment untuk melakukan kebaikan serta diturunkannya rahmat?
4. Bertekad serta membuat program agar memperoleh kebaikan yang banyak di bulan Ramadhan.
Kebanyakan dari manusia, bahkan dari kalangan yang berkomitmen untuk agama ini (beragama Islam), membuat program yang sangat serius untuk urusan dunia mereka, akan tetapi sangat sedikit dari mereka yang membuat program sedemikian bagusnya untuk urusan akhirat. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran terhadap tugas seorang mu’min dalam hidup ini, dan lupa atau bahkan melupakan bahwa seorang muslim memiliki kesempatan yang banyak untuk dekat dengan Allah untuk mendidik jiwanya sehingga ia bisa lebih kokoh dalam ibadah.
Di antara program akhirat adalah program menyibukkan diri di bulan Ramadhan dengan ketaatan dan ibadah. Seharusnya seorang muslim membuat rencana-rencana amal yang akan dikerjakan pada siang dan malam Ramadhan. Dan tulisan yang anda baca ini, membantu anda untuk meraih pahala Ramadhan melalui ketaatan pada-Nya, dengan ijin Allah Ta’ala.
5. Bertekad dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh pahala di bulan Ramadhan sertamenyusun waktunya (membuat jadwal) untuk beramal shalih.
Barangsiapa yang menepati janjinya pada Allah maka Allah pun akan menepati janji-Nya serta menolongnya untuk taat dan memudahkan baginya jalan kebaikan. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
فَلَوْ صَدَقُوا اللَّهَ لَكَانَ خَيْراً لَهُمْ )محمد : 21(
“Maka seandainya mereka benar-benar beriman pada Allah, maka sungguh itu lebih baik bagi mereka.” (QS. Muhammad:21)
6. Berbekal ilmu dan pemahaman terhadap hukum-hukum di bulan Ramadhan.
Wajib atas seorang yang beriman untuk beribadah kepada Allah dilandasi dengan ilmu, dan tidak ada alasan untuk tidak mengetahui kewajiban-kewajiban yang diwajibkan Allah atas hamba-hamba-Nya. Di antara kewajiban itu adalah puasa di bulan Ramadhan. Sudah sepantasnya bagi seorang muslim belajar untuk mengetahui perkara-perkara puasa serta hukum-hukumnya sebelum ia melaksanakannya (sebelum datang bulan Ramadhan), agar puasanya sah dan diterima Allah Ta’ala.
فَاسْأَلوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ) الأنبياء :7(
“Maka bertanyalah pada orang-orang yang berilmu jika kalian tidak mengetahui.” (QS. Al-Anbiya’:7)
7. Wajib pula bertekad untuk meninggalkan dosa-dosa dan kejelekan, serta bertaubat dengan sungguh-sungguh dari seluruh dosa, berhenti melakukannya serta tidak mengulanginya lagi.
Karena bulan Ramadhan adalah bulan taubat. Barangsiapa yang tidak bertaubat di dalamnya, maka kapankah lagi ia akan bertaubat? Allah Ta’ala berfirman,
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ) النور : 31(
“Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung.” (QS. An-Nur: 31)
8. Mempersiapkan jasmani dan rohani dengan membaca dan menelaah buku-buku serta tulisan-tulisan, serta mendengarkan ceramah-ceramah islamiyah yang menjelaskan tentang puasa dan hukum-hukumnya, agar jiwa siap untuk melaksanakan ketaatan di bulan Ramadhan.
Demikian pulalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mempersiapkan jiwa-jiwa para sahabat untuk memanfaatkan bulan ini. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sempat bersabda pada akhir bulan Sya’ban,
جاءكم شهر رمضان … إلخ الحديث
“Telah datang pada kalian bulan Ramadhan…(sampai akhir hadits).” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i).[1]
9. Mempersiapkan dengan baik untuk berdakwah kepada Allah Ta’ala di bulan Ramadhan, melalui:
Menghadiri pertemuan-pertemuan serta bimbingan-bimbingan dan menyimaknya dengan baik agar dapat disampaikan di masjid di daerah tempat tinggal.
Menyebarkan buku-buku kecil, tulisan-tulisan serta nasehat-nasehat tentang hukum yang berkaitan dengan Ramadhan kepada orang-orang yang shalat serta masyarakat sekitar.
Menyiapkan “hadiah Ramadhan” sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Hadiah tersebut dapat berupa paket yang didalamnya terdapat kaset-kaset dan buku kecil, yang kemudian pada paket tersebut dituliskan “hadiah Ramadhan”.
Memuliakan fakir dan miskin dengan memberi sedekah serta zakat untuk mereka.
10.Menyambut Ramadhan dengan membuka lembaran putih yang baru, yang akan diisi dengan:
Taubat sebenar-benarnya kepada Allah Ta’ala.
Ta’at pada perintah Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam serta meninggalkan apa yang dilarangnya.
Berbuat baik kepada kedua orang tua, kerabat, saudara, istri atau suami serta anak-anak.
Berbuat baik kepada masyarakat sekitar agar menjadi hamba yang shalih serta bermanfaat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أفضل الناس أنفعهم للناس
“Seutama-utama manuia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”[2]
Demikianlah seharusnya seorang muslim menyambut Ramadhan, seperti tanah kering yang menyambut hujan, seperti si sakit yang membutuhkan dokter untuk mengobatinya dan seperti seseorang yang menanti kekasihnya.
“Ya Allah pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan dan terimalah amalan kami sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Khalid bin ‘Abdirrahman ad-Durwaisy
Sumber: http://saaid.net/mktarat/ramadan/22.htm

[1] Hal ini disebutkan dalam Lathoif Al Ma’arif (kitab karya Ibnu Rajab Al-Hambali-ed).
[2] Dalam lafadz lain disebutkan,
أحب الناس إلى الله أنفعهم للناس
“Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”(Hadits shahih dishahihkan Syaikh Al-Bani dalam Al-Hadits Ash-Shahihah No.906 -red)
Penerjemah: Ummu Ahmad Juwita Laila Ramadhan
Murojaah: Abu Rumaysho Muhammad Abduh Tuasikal

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Waktu haram puasa

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Waktu haram puasa

Umat Islam diharamkan berpuasa pada waktu-waktu berikut ini:

  • Hari raya Idul Fitri, yaitu pada (1 Syawal)
Tanggal 1 Syawwal telah ditetapkan sebagai hari raya sakral umat Islam. Hari itu adalah hari kemenangan yang harus dirayakan dengan bergembira. Karena itu syariat telah mengatur bahwa di hari itu tidak diperkenankan seseorang untuk berpuasa sampai pada tingkat haram. Meski tidak ada yang bisa dimakan, paling tidak harus membatalkan puasanya atau tidak berniat untuk puasa.


  • Hari raya Idul Adha, yaitu pada (10 Zulhijjah)
Hal yang sama juga pada tanggal 10 Zulhijjah sebagai Hari Raya kedua bagi umat Islam. Hari itu diharamkan untuk berpuasa dan umat Islam disunnahkan untuk menyembelih hewan Qurban dan membagikannya kepada fakir msikin dan kerabat serta keluarga. Agar semuanya bisa ikut merasakan kegembiraan dengan menyantap hewan qurban itu dan merayakan hari besar.


نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ: يَوْمَ الفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى – متفق عليه  :

"Rasulullah SAW melarang berpuasa pada dua hari: hari Fithr dan hari Adha" (HR Muttafaq 'alaihi)


  • Hari-hari Tasyrik, yaitu pada (11, 12, dan 13 Zulhijjah)
  • Hari syak, yaitu pada (30 Syaban)
  • Puasa selamanya
  • Wanita saat sedang haid atau nifas
  • Puasa sunnah bagi wanita tanpa izin suaminya

Hal-hal yang membatalkan puasa

Puasa akan batal jika;

  1. Masuknya benda (seperti nasi, air, asap rokok dan sebagainya) ke dalam rongga badan dengan disengaja.
  2. Bersetubuh. [1]
  3. Muntah dengan disengaja.
  4. Keluar mani (Istimna' ) dengan disengaja.
  5. Haid (datang bulan) dan Nifas (melahirkan anak)[2]
  6. Hilang akal (gila atau pingsan).
  7. Murtad (keluar dari agama Islam).

Orang yang boleh tidak berpuasa

Berikut ini adalah orang yang boleh untuk meninggalkan puasa wajib (puasa Ramadhan), yaitu:

Yang wajib qadha' saja

Orang-orang yang tersebut di bawah ini, boleh tidak berpuasa, tetapi wajib qadha', artinya wajib mengganti puasanya di hari lain, sebanyak hari yang ditinggalkan. Yaitu sebagai berikut :

  1. Orang yang sakit, yang ada harapan untuk sembuh.
  2. Orang yang bepergian jauh (musafir) sedikitnya 81 km.
  3. Orang yang hamil, yang khawatir akan keadaannya atau bayi yang dikandungnya.
  4. Orang yang sedang menyusui anak, yang khawatir akan keadaannya atau anaknya.
  5. Orang yang sedang haid (datang bulan), melahirkan anak dan nifas.
  6. Orang yang batal puasanya dengan suatu hal yang membatalkannya selain bersetubuh.
Yang tidak wajib qadha', tetapi wajib fidyah

Orang-orang di bawah ini tidak wajib qadha' (menggantikan puasa di hari lain), tetapi wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin setiap hari yang ia tidak berpuasa, berupa bahan makanan pokok sebanyak 1 mud (576 gram).

  1. Orang yang sakit yang tidak ada harapan akan sembuhnya.
  2. Orang tua yang sangat lemah dan tidak kuat lagi berpuasa.
Yang wajib qadha' dan kifarat

Orang yang membatalkan puasa wajibnya dengan bersetubuh, wajib melakukan kifarat dan qadha'. Kifarat ialah memerdekakan hamba sahaya yang mukmin. Jika tidak ada hamba sahaya yang mukmin maka wajib berpuasa dua bulan berturut-turut (selain qadha' menggantikan hari yang ditinggalkan), jika tidak bisa, wajib memberi makan 60 orang miskin, masing-masing sebanyak 1 mud (576 kg) berupa bahan makanan pokok.

Puasa dalam perjalanan

  1. Tetap berpuasa jika mampu
  2. Berbuka puasa jika tidak mampu
  3. Memilih antara tetap berpuasa atau berbuka puasa

Tingkatan puasa

Imam Abu Hamid al-Ghazali dalam bukunya Ihya al-'Ulumuddin telah membagi puasa ke dalam 3 tingkatan:

  • Puasanya orang awam (shaum al-'umum): menahan diri dari perkara-perkara yang membatalkan puasa seperti makan dan minum.
  • Puasanya orang khusus (shaum al-khusus): Selain menahan diri dari perkara yang membatalkan puasa juga turut berpuasa dari panca indera dan seluruh badan dari segala bentuk dosa.
  • Puasanya orang istimewa, super khusus (shaum khusus al-khusus): Selain menahan diri dari perkara yang membatalkan puasa dan juga berpuasa dari panca indera dan seluruh badan dari segala bentuk dosa juga turut berpuasa 'hati nurani', yaitu tidak memikirkan soal keduniaan.

Pembagian di atas memberikan umat Islam ruang untuk berpikir dan menelaah di tingkat manakah mereka berada.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perintah Untuk Melaksanakan Ibadah Puasa

Perintah dalam Alquran

Perintah berpuasa dari Allah terdapat dalam Al-Quran di surat:

[Al-Baqarah] ayat 183.

" َيَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas umat-umat sebelum kamu, agar kamu bertakwa."

"

[Al-Baqarah] ayat 185.

"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."

Hikmah puasa

Ibadah puasa Ramadhan yang diwajibkan Allah kepada setiap mukmin adalah ibadah yang ditujukan untuk menghamba kepada Allah seperti yang tertera dalam QS. Al- Baqarah/2: 183. Hikmah dari ibadah shaum itu sendiri adalah melatih manusia untuk sabar dalam menjalani hidup. Maksud dari sabar yang tertera dalam al-Quran adalah 'gigih dan ulet' seperti yang dimaksud dalam QS. Ali 'Imran/3: 146. Di antara hikmah dan faedah puasa selain untuk menjadi orang yang bertakwa adalah sebagai berikut;

  • Untuk pendidikan/latihan rohani
    • Mendidik jiwa agar dapat menguasai diri
    • Mendidik nafsu agar tidak senantiasa dimanjakan dan dituruti
    • Mendidik jiwa untuk dapat memegang amanat dengan sebaik-baiknya
    • Mendidik kesabaran dan ketabahan
  • Untuk perbaikan pergaulan
Orang yang berpuasa akan merasakan segala kesusahan fakir miskin yang banyak menderita kelaparan dan kekurangan. Dengan demikian akan timbul rasa suka menolong kepada orang-orang yang menderita.
  • Untuk kesehatan
Perlu diingat ibadah puasa Ramadhan akan membawa faaedah bagi kesehatan rohani dan jasmani kita bila ditunaikan mengikut panduan yang telah ditetapkan, jika tidak maka hasilnya tidaklah seberapa malah mungkin ibadah puasa kita sia-sia saja.
Allah berfirman dalam surat [Al-A'Raaf] ayat 31:
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan"


Nabi S.A.W.juga bersabda:
"Kita ini adalah kaum yang makan bila lapar, dan makan tidak kenyang."


Tubuh kita memerlukan makanan yang bergizi mengikut keperluan tubuh kita. Jika kita makan berlebih-lebihan sudah tentu ia akan membawa muzarat kepada kesehatan kita. Boleh menyebabkan badan menjadi gemuk, dengan mengakibatkan kepada sakit jantung, darah tinggi, penyakit kencing manis, dan berbagai penyakit lainnya. Oleh itu makanlah secara sederhana, terutama sekali ketika berbuka, mudah-mudahan Puasa dibulan Ramadhan akan membawa kesehatan bagi rohani dan jasmani kita. Insy Allah kita akan bertemu kembali.
  • Sebagai rasa syukur atas segala nikmat Allah

Jenis-jenis puasa

Puasa yang hukumnya wajib
  • Puasa Ramadan
  • Puasa karena nazar
  • Puasa kifarat atau denda
Puasa yang hukumnya sunah
  • Puasa 6 hari di bulan Syawal selain hari raya Idul Fitri.
  • Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah bagi orang-orang yang tidak menunaikan ibadah haji.
  • Puasa Tarwiyah pada tanggal 8 Dzulhijah bagi orang-orang yang tidak menunaikan ibadah haji.
  • Puasa Senin dan Kamis
  • Puasa Daud (sehari puasa, sehari tidak), bertujuan untuk meneladani puasanya Nabi Daud As.
  • Puasa 'Asyura (pada bulan muharram), dilakukan pada tanggal 10
  • Puasa 3 hari pada pertengahan bulan (menurut kalender islam)(Yaumul Bidh), tanggal 13, 14, dan 15
  • Puasa Sya'ban (Nisfu Sya'ban) pada awal pertengahan bulan Sya'ban.
  • Puasa bulan Haram (Asyhurul Hurum) yaitu bulan Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.

Syarat-syarat puasa

Syarat wajib puasa yaitu
  1. Beragama Islam
  2. Berakal sehat
  3. Baligh (sudah cukup umur)
  4. Mampu melaksanakannya
Syarat sah puasa yaitu
  1. Islam (tidak murtad)
  2. Mummayiz (dapat membedakan yang baik dan yang buruk)
  3. Suci dari haid dan nifas (khusus bagi wanita)
  4. Mengetahui waktu diterimanya puasa

Rukun puasa

  1. Niat
  2. Meninggalkan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bulan Suci Ramadan


Ramadan (bahasa Arab:رمضان; transliterasi: Ramadhan) adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa, salat tarawih, peringatan turunnya Alquran, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Alquran dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri. Kekhususan bulan Ramadan ini bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Alquran pada surat Al Baqarah ayat 185 yang artinya:

"bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu..."


Ramadan berasal dari akar kata ر م ﺿ , yang berarti panas yang menyengat atau kekeringan, khususnya pada tanah. Bangsa Babylonia yang budayanya pernah sangat dominan di utara Jazirah Arab menggunakan luni-solar calendar (penghitungan tahun berdasarkan bulan dan matahari sekaligus). Bulan ke sembilan selalu jatuh pada musim panas yang sangat menyengat. Sejak pagi hingga petang batu-batu gunung dan pasir gurun terpanggang oleh segatan matahari musim panas yang waktu siangnya lebih panjang daripada waktu malamnya. Di malam hari panas di bebatuan dan pasir sedikir reda, tapi sebelum dingin betul sudah berjumpa dengan pagi hari. Demikian terjadi berulang-ulang, sehingga setelah beberapa pekan terjadi akumulasi panas yang menghanguskan. Hari-hari itu disebut bulan Ramadan, bulan dengan panas yang menghanguskan.

Setelah umat Islam mengembangkan kalender berbasis bulan, yang rata-rata 11 hari lebih pendek dari kalender berbasis matahari, bulan Ramadan tak lagi selalu bertepatan dengan musim panas. Orang lebih memahami 'panas'nya Ramadan secara metaphoric (kiasan). Karena di hari-hari Ramadan orang berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan. Atau, diharapkan dengan ibadah-ibadah Ramadan maka dosa-dosa terdahulu menjadi hangus terbakar dan seusai Ramadan orang yang berpuasa tak lagi berdosa. Wallahu `alam.

Dari akar kata tersebut kata Ramadan digunakan untuk mengindikasikan adanya sensasi panas saat seseorang kehausan. Pendapat lain mengatakan bahwa kata Ramadan digunakan karena pada bulan itu dosa-dosa dihapuskan oleh perbuatan baik sebagaimana matahari membakar tanah. Namun kata ramadan tidak dapat disamakan artinya dengan ramadan. Ramadan dalam bahasa arab artinya orang yang sakit mata mau buta. Lebih lanjut lagi hal itu dikiaskan dengan dimanfaatkannya momen Ramadan oleh para penganut Islam yang serius untuk mencairkan, menata ulang dan memperbaharui kekuatan fisik, spiritual dan tingkah lakunya, sebagaimana panas merepresentasikan sesuatu yang dapat mencairkan materi.


Saum (Bahasa Arab: صوم, transliterasi: Sauwm) secara bahasa artinya menahan atau mencegah. Menurut syariat agama Islam artinya menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hinggalah terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Perintah puasa difirmankan oleh Allah pada Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183.

Berpuasa (saum) merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Terdapat puasa wajib dan puasa sunnah, namun tata caranya tetap sama.







  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MENJELANG BULAN RAMADHAN


1. Menghitung hari bulan Sya'ban
Umat Islam seyogyanya menghitung bulan Sya'ban sebagai persiapan untuk Ramadhan, karena satu bulan itu kadang dua puluh sembilan hari dan terkadang tiga puluh hari, mereka hendaknya berpuasa ketika melihat hilal bulan Ramadhan, jika terhalang awan dihitung hendaknya menyempurnakan bulan Sya'ban menjadi tiga puluh hari, karena Allah pencipta langit-langit dan bumi menjadikan tempat-tempat tertentu agar manusia mengetahui jumlah tahun dan hisab, satu bulan tidak akan lebih dari tiga puluh hari.
Dari Abi Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Puasalah kalian karena melihat hilal, dan berbukalah karena melihat melihat hilal, jika kalian terhalangi awan, sempurnakanlah bulan Sya'ban tiga puluh hari.1)
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhuma Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya):
Janganlah kalian puasa hingga melihat hilal, jangan pula kalian berbuka hingga melihatnya, jika kalian terhalangi awan hitunglah bulan Sya'ban.2)
Dari Adi bin hatim radhiallahu 'anhu berkata: Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Jika datang bulan Ramadhan puasalah tiga puluh hari, kecuali kalian melihat hilal sebelum hari ketiga puluh.3)
2. Barangsiapa yang berpuasa di hari yang diragukan berarti telah durhaka kepada Abul Qosim Shalallahu 'alaihi wasallam
Oleh karena itu, seorang muslim tidak seyogyanya mendahului bulan puasa, dengan melakukan puasa satu atau dua hari sebelumnya dengan alasan ihtiath (hati-hati) kecuali kalau bertepatan dengan puasa sunnah yang biasa ia lakukan.
Dari Abi Huarairah radhiallahu 'anhu Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda:
Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan melakukan puasa satu atau dua hari sebelumnya kecuali seseorang telah rutin berpuasa maka berpuasalah.4)
Ketahuilah wahai saudaraku dalam Islam, barangsiapa yang puasa pada hari yang diragukan, telah durhaka kepada Abal Qosim Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam, Shilah bin Zufar dari Ammar membawakan perkataan Amar bin Yasar :
Barangsiapa yang berpuasa pada hari yang diragukan berarti telah durhaka kepada Abal Qosim Shalallahu 'alaihi wasallam .5)
3. Jika ada seorang yang melihat hilal hendaknya seluruh kaum muslimin berpuasa atau berbuka.
Melihat hilal teranggap kalau ada dua orang saksi yang adil, berdasarkan sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam :
Puasalah kalian karena melihat hilal, berbukalah karena melihatnya, berhajilah karena melihatnya, jika kalian tertutup mendung sempurnakanlah tiga puluh hari, jika ada dua saksi berpuasalah kalian dan berbukalah.6)
Tidak diragukan lagi bahwa diterimanya persaksian dua orang dalam satu kejadian tidak menunjukan persaksian seorang diri itu ditolak, oleh karena itu persaksian seorang saksi dalam melihat hilal tetap teranggap (sebagai landasan untuk mulai brepuasa), dalam satu riwayat yang shahih dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma berkata :
Manusia mencari-cari hilal, maka aku kabarkan kepada Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam bahwa aku melihatnya, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam pun menyuruh manusia berpuasa.7)
(Bersambung)
---------------------
1) HR. Bukhori (4/106) dan Muslim (1081)
2) HR. Bukhori (4/102) dan Muslim (1080)
3) HR At-Thahawi dalam Musykilul Atsar (no. 501), Ahmad (4/377), At-Thabrani dalam Al-kabir (17/171). Dalam sanadnya ada Musalid bin Said, beliau dha'if sebagaimana dikatakan Al-haitsami dalam Majma' Az-Zawahid (3/146) akan tetapi hadits ini mempunyai banyak syawahid, lihat Al-Irwaul Ghalil (901) karya syaikhuna Al-Albani hafidhahullah (sekarang: rahimahullah-Ibnu Tumingan)
4) HR Muslim (573-Mukhtashar dengan mu'laqnya)
5) Dibawakan oleh Bukhori (4/119), dimaushulkan oleh Abu Daud (3334), Tirmidzi (686), Ibnu Majah (3334), An-Nasa'I (2188) dari jalan Amer bin Qais Al-Malai dari Abu Ishaq dari Shillah bin Zufar, dari Ammar. Dalam sanadnya ada Abu Ishaq yakni As-Sabi'I mudallis dan dia telah 'an 'anah dalam hadits ini, dia juga telah tercampur hafalannya, akan tetapi hadits ini mempunya banyak jalan dan syawahid dibawakan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Atsqolani dalam Taghliqu taqliq (3/141-142) sehingga menghasankan hadits diatas.
6) HR. An-nasa'I (4/133), Ahmad (4/321), Ad-daruquthni (2/167) dan dari jalan Husain bin al-Harits Al-Jadali dari Abdur Rahman bin Zaid bin Al-Khaththab dari para shahabat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam sanadnya HASAN, lafadz di atas dalam riwayat Nasa'I, Ahmad menambahkan : dua orang muslim
7) HR Abu Daud (2342), Ad-Darimi (2/4), Ibnu Hibban (871), Al-hakim (1/423), Al-Baihaqi (4/212) dari dua jalan dari Yahya bin Abdullah bin Salim dari Abu Bakar bin Nafi' dari bapaknya dari Ibnu Umar sanadnya hasan sebagaimana dikatakan Ibnu Hajar Al-Atsqolani dalam At-Talkhisul habir (2/187).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

YUSUF MANSUR DAN KH QURAIS SHIHAB

KH QURAIS SHIHABKH.

 Qurais shihab - Tafsir Misbah Surah Al Lail - full versi.mp3KH. Qurais shihab - Tafsir Misbah Surah Al 'Ashr - full versi.mp3KH. Qurais shihab - Tafsir Misbah Surah Al Aadiyaat - full versi.mp3KH. Qurais shihab - Tafsir Misbah Surah Al Balad - full versi.mp3KH. Qurais shihab - Tafsir Misbah Surah Al Buruuj - full versi.mp3KH. Qurais shihab - Tafsir Misbah Surah Al Fajr - full versi.mp3KH. Qurais shihab - Tafsir Misbah Surah Al Ikhlas - full versi.mp3KH. Qurais shihab - Tafsir Misbah Surah Al Kautsar - full versi.mp3KH. Qurais shihab - Tafsir Misbah Surah Al Qaari'ah - full versi.mp3KH. Qurais shihab - Tafsir misbah surah an naas - full versi.mp3KH. Qurais shihab - Tafsir Misbah Surah An Nashr - full versi.mp3

YUSUF MANSUR

190509 YUSUF MANSUR 1.mp3190509 YUSUF MANSUR 2.mp3190509 YUSUF MANSUR 3.mp3190509 YUSUF MANSUR 4.mp3190509 YUSUF MANSUR 5.mp3Yusuf Mansur Wisata Hati 1.mp3Yusuf Mansur Wisata Hati 2.mp3Yusuf Mansur Wisata Hati 3.mp3Yusuf Mansur Wisata Hati 4.mp3

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

UST ABDULLAH GYM NASTIAR (Aa Gym)

Aa Gym & Reza M Syarif - Listening Quotient.mp3
AA GYM - Ceramah Di Korea 02.mp3
AA Gym - Ciri Ciri Kesombongan.mp3
AA Gym - DT Iclamic School Serua Ciputat - 13-3-2010.mp3
Aa Gym - Indahnya Kesabaran 3.mp3
Aa Gym - Indahnya Kesabaran 5.mp3
Aa Gym - Indahnya Kesabaran 6.mp3
AA Gym - Istiqlal 14-3-2010.MP3
Aa Gym - Kewajiban Suami 1.mp3
Aa Gym - Kewajiban Suami 2.mp3
Aa Gym - Kewajiban Suami 3.mp3
Aa Gym - Membersihkan Hati 1.mp3
Aa Gym - Memperbaiki Diri.mp3
Aa Gym - Memulai Perubahan.mp3
Aa Gym - Mengatasi Persoalan Hidup 1.mp3
Aa Gym - Mengatasi Persoalan Hidup 2.mp3
Aa Gym - Mengenang Nabi Muhammad SAW.mp3
Aa Gym - Pentingnya Sabar.mp3
Aa Gym - Pilar Keluarga Sakinah 1.mp3
Aa Gym - Ridha Dengan Takdir.mp3
Aa Gym dan Eep Saefullah Fatah - Pentingnya Menjadi Barisan.mp3
aa' gym & syekh khalil muhammad (dosen universitas ibnu saud riyadh saudi) masjid DT 13-2-2010.MP3
AA' GYM & YUSUF MANSYUR - HAFAL AL QURAN 24-12-2009.MP3
AA' GYM - BERBUAT IKHLAS 25-12-2009.MP3
AA' GYM - HATI YANG TULUS 26-12-2009.MP3
AA' GYM - KHUTBAH JUMAT 25-12-2009.MP3
Aa' GYM - MUHASABAH QOLBUN SALIM 25-12-2009 masjid DT ke 1.mp3
Aa' GYM - MUHASABAH QOLBUN SALIM 25-12-2009 masjid DT ke 2.mp3
AA' GYM - MUHASABAH QOLBUN SALIM 25-12-2009 masjid DT ke 3.mp3
AA' GYM - MUHASABAH QOLBUN SALIM masjid DT ke 4.mp3
Aa' Gym - PROFESIONAL.mp3
AA' GYM - SHOLAT MENDEKATKAN DIRI KE ALLAH 24-12-2009.mp3
Aagym - Mengatasi Persoalan Hidup 1.mp3
Aagym - Mengatasi Persoalan Hidup 2.mp3
Aagym - Mengatasi Persoalan Hidup 3.mp3
Aagym - Mengatasi Persoalan Hidup 4.mp3
Aagym - Mengatasi Persoalan Hidup 5.mp3
Aagym - Mengatasi Persoalan Hidup 6.mp3
Ceramah AA GYM Di Korea 01.mp3
Ceramah AA GYM Di Korea 02.mp3
Ceramah AA GYM DI KOREA 03.mp3
Ceramah AA GYM DI KOREA 04.mp3
Ceramah AA GYM DI KOREA 05.mp3
Ceramah AA GYM DI KOREA 06.mp3
Ceramah AA GYM DI KOREA 07.mp3
Ceramah AA GYM DI KOREA 08.mp3
Ceramah AA GYM DI KOREA 09.mp3

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KH ZAINUDDIN MZ

KH Zainuddin MZ - 10 gol teman setan.mp3KH Zainuddin MZ - 10 Golongan Musuh Syaitan.mp3KH Zainuddin MZ - 10 Golongan Teman Syaitan.mp3KH Zainuddin MZ - 8 Penyakit Rohani.mp3KH Zainuddin MZ - al-Qur'an Imam Kita.mp3KH Zainuddin MZ - Al-Quran Imam Kita.mp3KH Zainuddin MZ - Arak & Judi Racun Kehidupan.mp3KH Zainuddin MZ - Arak dan Judi Racun Kehidupan.mp3KH Zainuddin MZ - Bahaya Free Sex.mp3KH Zainuddin MZ - Berbakti Kepada Ibu & Bapa.mp3KH Zainuddin MZ - Berbakti Kepada Ibu & Bapak.mp3KH Zainuddin MZ - bila ajal tiba.mp3KH Zainuddin MZ - Bila Doa Tak Terjawab.mp3KH Zainuddin MZ - bila doa tak terjawab.mp3KH Zainuddin MZ - Cara Mendidik Anak.mp3KH Zainuddin MZ - cara mendidik anak.mp3KH Zainuddin MZ - ceramah.mp3KH Zainuddin MZ - cobaan hidup.mp3KH Zainuddin MZ - Cubaan Hidup.mp3KH Zainuddin MZ - Dasar & Tujuan Hidup Muslim.mp3KH Zainuddin MZ - dasar dan tujuan hidup muslim.mp3KH Zainuddin MZ - Dusta.mp3KH Zainuddin MZ - Golongan Penghuni Sorga.mp3KH Zainuddin MZ - Golongan Yang Mendapat Perlindungan Dari Allah.mp3KH Zainuddin MZ - Golongan yang Mendapat Perlindungan dari Allah.mp3KH Zainuddin MZ - Harta Dunia.mp3KH Zainuddin MZ - Harta Wanita.mp3KH Zainuddin MZ - Harta, Tahta & Wanita.mp3KH Zainuddin MZ - HWT 1.mp3KH Zainuddin MZ - HWT 2.mp3KH Zainuddin MZ - jaman susah.mp3KH Zainuddin MZ - laskar ababil.mp3KH Zainuddin MZ - MALAM 17 AGUSTUS_.mp3KH Zainuddin MZ - mari berhaji.mp3KH Zainuddin MZ - mencari jodoh.mp3KH Zainuddin MZ - musuh setan 1.mp3KH Zainuddin MZ - musuh setan 2.mp3KH Zainuddin MZ - Nabi Adam.mp3.mp3KH Zainuddin MZ - nabi adam.mp3.mp3KH Zainuddin MZ - Nabi Ibrahim.mp3KH Zainuddin MZ - nabi ibrahim.mp3KH Zainuddin MZ - Nabi Sulaiman & Ratu Balqis.mp3KH Zainuddin MZ - nabi sulaiman & ratu balqis.mp3KH Zainuddin MZ - Nabi Yusuf & Siti Zulaikha.mp3KH Zainuddin MZ - nabi yusuf & siti zulaikha.mp3KH Zainuddin MZ - neraka & calon penghuninya.mp3KH Zainuddin MZ - pahala dan dosa (side a dan b).mp3KH Zainuddin MZ - para kekasih allah.mp3KH Zainuddin MZ - penghuni surga 2.mp3KH Zainuddin MZ - Penyakit Rohani 2.mp3KH Zainuddin MZ - rumah tangga.mp3KH Zainuddin MZ - Rumahtangga.mp3KH Zainuddin MZ - sikap kita terhadap al-quran.mp3KH Zainuddin MZ - surga dan calon penghuninya.mp3KH Zainuddin MZ - Taubat.mp3KH Zainuddin MZ - tentang harta wanita 2.mp3KH Zainuddin MZ - tentang Mencari Jodoh.mp3KH Zainuddin MZ - tentang puasa side a.mp3KH Zainuddin MZ - tentang sikap kita terhadap alquran 1.mp3KH Zainuddin MZ - tentang sikap kita terhadap alquran 2.mp3KH Zainuddin MZ - ulama & umaro.mp3KH Zainuddin MZ - ulama pewaris nabi.mp3KH Zainuddin MZ - Ulamak & Umarok.mp3KH Zainuddin MZ - Ulamak Pewaris Nabi.mp3KH Zainuddin MZ - Umar Al-Khattab.mp3KH Zainuddin MZ - umar al-khattab.mp3KH Zainuddin MZ.rarPengajian - K.H zainuddin mz 1.mp3Pengajian - K.H zainuddin mz 2.mp3Pengajian - K.H zainuddin mz 3.mp3Pengajian - K.H zainuddin mz 4.mp3Pengajian - K.H zainuddin mz 5.mp3pengajian kh zainudin mz .'umar bin khattab' 1 of 1.mp3pengajian kh zainudin mz .'umar bin khattab' 3 of 7.mp3pengajian kh zainudin mz .'umar bin khattab' 4 of 7.mp3pengajian kh zainudin mz .'umar bin khattab' 5 of 7.mp3pengajian kh zainudin mz .'umar bin khattab' the end.mp3pengajian kh zainudin mz .'umar bin khattab'6 of 7.mp3pengajian kh zainudin mz.' umar bin khattab' 2 of 7.mp3pengajian KH ZAINUDIN MZ.'NABI SULAIMAN & RATU BILKHIS' 5 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' 10 Teman Setan ' 6 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' 10 Teman Setan ' 7 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Cara Mendidik Anak ' 1 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Cara Mendidik Anak ' 2 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Cara Mendidik Anak ' 3 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Cara Mendidik Anak ' 4 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Cara Mendidik Anak ' 5 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Cara Mendidik Anak ' 6 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Cara Mendidik Anak ' 7 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Neraka ' 1 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Neraka ' 2 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Neraka ' 3 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Neraka ' 4 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Neraka ' 5 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Neraka ' 6 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Neraka ' 7 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Surga & Calon Penghun ' 1 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Surga & Calon Penghun ' 2 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Surga & Calon Penghun ' 3 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Surga & Calon Penghun ' 4 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Surga & Calon Penghun ' 5 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Surga & Calon Penghun ' 6 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Surga & Calon Penghun ' 7 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Taubat ' 1 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Taubat ' 2 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Taubat ' 3 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Taubat ' 4 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Taubat ' 5 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Taubat ' 6 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. ' Taubat ' 7 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. Harta. Wanita&Tahta 1 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. Harta. Wanita&Tahta 2 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. Harta. Wanita&Tahta 3 of 7.mp3Pengajian KH. ZAINUDDIN MZ. Harta. Wanita&Tahta 4 of 7.mp3pengajian KH. ZAINUDIN MZ.'NABI SULAIMAN & RATU BILKHIS' 3 of 7.mp3pengajian KH.ZAINNUDIN MZ.' COBAAN HIDUP' 5 of 7.mp3pengajian KH.ZAINNUDIN MZ.'COBAAN HIDUP' 6 of 7.mp3pengajian KH.ZAINNUDIN MZ.'COBAAN HIDUP' the end.mp3pengajian KH.ZAINUDIN MZ.' NABI SULAIMAN & RATU BILKHIS' 4 of 7.mp3pengajian KH.ZAINUDIN MZ.' NABI SULAIMAN & RATU BILKHIS' 6 of 7.mp3pengajian KH.ZAINUDIN MZ.'COBAAN HIDUP' 1 of 7.mp3pengajian KH.ZAINUDIN MZ.'COBAAN HIDUP' 2 of 7.mp3pengajian KH.ZAINUDIN MZ.'NABI SULAIMAN & RATU BILKHIS' 2 of 7.mp3pengajian KH.ZAINUDIN MZ.'NABI SULAIMAN & RATU BILKHIS' the end.mp3pengajian KH.ZAINUDIN MZ.'NABI SULAIMAN &RATU BILKHIS' 1 OF 7.mp3

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS