Diberdayakan oleh Blogger.
Adsense Indonesia
RSS
Container Icon

Penterjemah berbagai Bahasa

Wirid Khusus Sehabis Shalat Shubuh


Dinukil di ambil dari Kitab Mishbâh al-Mutahajjid
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ اهْدِنِيْ لِمَا اخْتُلِفَ فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَهْدِيْ مَنْ تَشَاءُ
Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad dan keluarganya, tunjukilah aku dengan izin-Mu ketika kebenaran sudah dipertentangkan, karena Engaku akan memberikan petunjuk kepada orang yang Kau kehendaki
إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ
ke jalan yang lurus.
Dan bacalah shalawat berikut ini sebanyak 10 kali:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ الْأَوْصِيَاءِ الرَّاضِيْنَ الْمَرْضِيِّيْنَ بِأَفْضَلِ صَلَوَاتِكَ وَ بَارِكْ عَلَيْهِمْ
Ya Allah, limpahkanlah salawat atas Muhammad dan keluarganya, para wasi yang pasrah (atas segala ketentuan Allah) dan dicintai (oleh para makhluk) denganshalawat -Mu yang teristimewa, dan limpahkan berkah-Mu atas mereka
بِأَفْضَلِ بَرَكَاتِكَ، وَ السَّلاَمُ عَلَيْهِمْ وَ عَلَى أَرْوَاحِهِمْ وَ أَجْسَادِهِمْ وَ رَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
dengan berkah-Mu yang teristimewa. Semoga kesejahteraan, rahmat Allah dan berkah-Nya senantiasa terlimpahkan atas mereka, ruh dan badan mereka.
Shalawat ini dengan keistimewaan yang luar biasa juga dianjurkan untuk dibaca pada sore hari Jumat.
Dan bacalah juga doa berikut ini:
اَللَّهُمَّ أَحْيِنِيْ عَلَى مَا أَحْيَيْتَ عَلَيْهِ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ وَ أَمِتْنِيْ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ عَلِيُّ بْنُ أَبِيْ طَالِبٍ عَلَيْهِ السَّلاَمُ
Ya Allah, hidupkanlah aku di atas jalan yang Engkau telah menghidupkan Ali bin Abi Thalib di atasnya, dan matikanlah aku di atas jalan yang Ali bin Abi Thalib telah meneguk madu kematian di atasnya.
Bacalah doa-doa berikut secara bergantian masing-masing sebanyak 100 kali:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ
Aku mohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya.
أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَافِيَةَ
Aku mohon kesehatan kepada Allah.
أَسْتَجِيْرُ بِاللَّهِ مِنَ النَّارِ
Aku berlindung kepada Allah dari sengatan api neraka.
وَ أَسْأَلُهُ الْجَنَّةَ
Dan aku mohon surga kepada-Nya.
أَسْأَلُ اللَّهَ الْحُوْرَ الْعِيْنَ
Aku mohon Hurul ‘Ain kepada Allah.
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ
Tiada Tuhan selain Allah, Raja Yang Maha Benar dan Jelas.
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، اَللهُ الصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَ لَمْ يُوْلَدْ، وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Katakanlah (wahai Muhammad) bahwa Allah itu Maha Esa, Allah tempat bergantung, tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak seorang pun yang sejajar dengan-Nya.
صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ
Semoga Allah selalu mencurahkan shalawat atasMuhammad dan keluarganya.
سُبْحَانَ اللَّهِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَ اللَّهُ أَكْبَرُ وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Maha Suci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Agung dan tiada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah Yang Maha Tinggi nan Agung.
مَا شَاءَ اللَّهُ كَانَ وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Setiap yang dikehendaki oleh Allah pasti akan terjadi, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah Yang Maha Tinggi nan Agung.
Setelah itu bacalah doa berikut ini:
أَصْبَحْتُ اللَّهُمَّ مُعْتَصِمًا بِذِمَامِكَ الْمَنِيْعِ الَّذِيْ لاَ يُطَاوَلُ وَ لاَ يُحَاوَلُ مِنْ شَرِّ كُلِّ غَاشِمٍ وَ طَارِقٍ مِنْ
Ya Allah, aku memasuki pagi hari ini dengan berpegang teguh kepada perlindungan-Mu yang kokoh dan tak tertandingi, (jagalah aku) dari kejahatan orang zalim dan penodong jalanan, dari
سَائِرِ مَنْ خَلَقْتَ وَ مَا خَلَقْتَ مِنْ خَلْقِكَ الصَّامِتِ وَ النَّاطِقِ فِيْ جُنَّةٍ مِنْ كُلِّ مَخُوْفٍ بِلِبَاسٍ سَابِغَةٍ،
kejahatan setiap makhluk yang Kau ciptakan, baik yang bisu maupun yang dapat berbicara dalam perlindungan-Mu, (lindungilah aku) dari setiap yang menakutkan dengan baju indah
وَلاَءِ أَهْلِ بَيْتِ نَبِيِّكَ مُحْتَجِبًا مِنْ كُلِّ قَاصِدٍ لِيْ إِلَى أَذِيَّةٍ بِجِدَارٍ حَصِيْنٍ الْإِخْلاصِ فِي الْإِعْتِرَافِ
wilayah Ahlulbait Nabi-Mu, (ya Allah, aku memasuki pagi hari ini) dengan berlindung (kepada-Mu) dari setiap makhluk yang hendak menggangguku dengan perantara dinding kokoh keikhlasan, pengakuan
بِحَقِّهِمْ وَ التَّمَسُّكِ بِحَبْلِهِمْ مُوْقِنًا أَنَّ الْحَقَّ لَهُمْ وَ مَعَهُمْ وَ فِيْهِمْ وَ بِهِمْ أُوَالِيْ مَنْ وَالَوْا وَ أُجَانِبُ مَنْ
atas hak-hak Ahlulbait dan berpegang teguh dengan tali (wilayah) mereka seraya meyakini bahwa kebenaran adalah untuk mereka, bersama mereka, di dalam diri mereka dan dengan perantara mereka, aku mencintai setiap orang yang mereka cintai dan menjauhi setiap orang yang
جَانَبُوْا، فَأَعِذْنِيْ اللَّهُمَّ بِهِمْ مِنْ شَرِّ كُلِّ مَا أَتَّقِيْهِ يَا عَظِيْمُ، حَجَزْتُ الْأَعَادِيَ عَنِّيْ بِبَدِيْعِ السَّمَاوَاتِ وَ
mereka jauhi, lindungilah aku ya Allah, wahai Dzat Yang Maha Agung dari kejahatan setiap makhluk yang kutakutkan, aku menyingkirkan musuh-musuhku dari diriku dengan pertolongan Dzat Pencipta langit dan
الْأَرْضِ إِنَّا جَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَ مِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لاَ يُبْصِرُوْنَ
bumi (yang berfirman): “Kami membuat tabir di depan dan belakang mereka (para musuh keimanan) lalu Kami tutup mata mereka sehingga mereka tidak dapat melihat”.
Doa (terakhir) ini adalah doa Amirul Mukminin as yang dibaca pada peristiwa Lailatul Mabît dan dianjurkan juga untuk dibaca di pagi dan sore hari.
Dalam kitab At-Tahdzîb diriwayatkan bahwa barangsiapa membaca doa:
سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيْمِ وَ بِحَمْدِهِ وَ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
Maha Suci Allah Yang Maga Agung, aku memuji-Nya, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah Yang Maha Tinggi nan Maha Agung
setelah melaksanakan shalat Shubuh sebanyak 10 kali, maka Allah akan menjaganya dari kebutaan, kegilaan, penyakit Lepra, kemiskinan, dan keambrukan rumah (timpat tinggal) atau bicara ngelantur di masa tua.
Syeikh Al-Kulainî ra meriwayatkan bahwa Imam Shâdiq as berkata, “Barangsiapa membaca:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
sebanyak 7 kali setelah melaksanakan shalat Shubuh dan Maghrib, maka Allah akan menjauhkan 70 jenis malapetaka darinya, yang paling ringan adalah angin topan, Lepra, dan kegilaan. Jika ia tertulis di dalam golongan orang-orang yang celaka, hal itu akan dihapus dan ia akan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang yang jaya”.
Syeikh Al-Kulainî ra juga meriwayatkan dari beliau bahwa untuk kepentingan dunia dan akhirat serta menyembuhkan sakit mata, dianjurkan untuk  membaca doa berikut ini setelah shalat Shubuh dan Maghrib:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ عَلَيْكَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ اجْعَلِ النُّوْرَ فِيْ
Ya Allah, aku mohon kepada-Mu dengan perantara hak Muhammad dan keluarganya yang ada di pundak-Mu, limpahkanlah salawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, ciptakanlah cahaya di
بَصَرِيْ وَ الْبَصِيْرَةَ فِيْ دِيْنِيْ وَ الْيَقِيْنَ فِيْ قَلْبِيْ وَ الْإِخْلاَصَ فِيْ عَمَلِيْ وَ السَّلاَمَةَ فِيْ نَفْسِيْ وَ السَّعَةَ
mataku, kearifan (di hatiku) akan agamaku, kayakinan di hatiku, keikhlasan dalam amalku, keselamatan dalam jiwaku, kelapangan
فِيْ رِزْقِيْ وَ الشُّكْرَ لَكَ أَبَدًا مَا أَبْقَيْتَنِيْ
dalam rezekiku, dan jadikanlah aku) selalu bersyukur kepada-Mu selama Engkau menghidupkanku.
Syeikh Ibnu Fahd dalam kitab ‘Uddah ad-Dâ’î meriwayatkan bahwa Imam Ridha as berkata, “Barangsiapa membaca doa berikut ini setelah shalat Shubuh, maka segala keperluannya akan dimudahkan dan Allah akan mencukupkan segala kebutuhannya:
بِسْمِ اللَّهِ وَ صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَ أُفَوِّضُ أَمْرِيْ إِلَى اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ بَصِيْرٌ بِالْعِبَادِ، فَوَقَاهُ
Dengan nama Allah, semoga Allah senantiasa melimpahkan shalawat atas Muhammad dan keluarganya, dan kuserahkan segala urusanku kepada Allah, karena Ia Maha Mengetahui tentang hamba-hamba-Nya, maka Allah menjaganya
اللَّهُ سَيِّئَاتِ مَا مَكَرُوْا، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ، فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَ نَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ
dari kejahatan makar yang telah mereka rencanakan, tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk dalam golongan orang-orang yang zalim, kemudian Kami kabulkan permintaannya dan selamatkannya dari lautan kesedihan,
وَ كَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِيْنَ، حَسْبُنَا اللَّهُ وَ نِعْمَ الْوَكِيْلُ، فَانْقَلَبُوْا بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَ فَضْلٍ لَمْ يَمْسَسْهُمْ سُوءٌ،
dan begitulah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman, cukuplah Allah bagi kami dan Dialah sebaik-baik penolong, maka mereka mendapatkan nikmat dan anugerah dari Allah yang tak ternodai oleh keburukan sedikit pun,
مَا شَاءَ اللَّهُ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ، مَا شَاءَ اللَّهُ لاَ مَا شَاءَ النَّاسُ، مَا شَاءَ اللَّهُ وَ إِنْ كَرِهَ النَّاسُ،
segalanya sesuai dengan kehendak Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, segala sesuai dengan kehendak Allah, bukan kehendak manusia, segalanya sesuai dengan kehendak Allah meskipun seluruh manusia tidak rela,
حَسْبِيَ الرَّبُّ مِنَ الْمَرْبُوْبِيْنَ، حَسْبِيَ الْخَالِقُ مِنَ الْمَخْلُوْقِيْنَ، حَسْبِيَ الرَّازِقُ مِنَ الْمَرْزُوْقِيْنَ، حَسْبِيَ
cukuplah bagiku Pengatur (sekalian alam) dari para makhluk, cukuplah bagiku Pencipta (semesta alam) dari para makhluk, cukuplah bagi Maha Pembenri rezeki dari para pengguna rezeki, cukuplah bagiku
اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِيْنَ، حَسْبِي مَنْ هُوَ حَسْبِيْ، حَسْبِيْ مَنْ لَمْ يَزَلْ حَسْبِيْ، حَسْبِيْ مَنْ كَانَ مُذْ كُنْتُ لَمْ
Alla, Pengatur semesta alam, cukuplah bagiku Dzat yang memang pantas untuk cukup bagiku, cukuplah bagiku Dzat yang senantiasa Ia cukup bagiku, cukuplah bagiku Dzat yang semenjak aku ada Ia senantiasa
يَزَلْ حَسْبِيْ، حَسْبِيَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَ هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ‏
cukup bagiku, cukuplah bagiku Allah, tiada Tuhan selain Dia, hanya kepada-Nyalah aku bertawakal, dan Ia adalah Tuhan ‘Arsy Yang Maha Agung.
Penulis buku berkata, “Guru kami, Tsiqatul Islâm Nûrî – semoga Allah menerangi kuburannya – menukil sebuah cerita di dalam bukunya, Dârus Salâm dari Mulla Fath Ali Sultan Abadi ra cerita tersebut adalah sebagai berikut:
Mulla Muhammad Shâdiq al-‘Irâqî pernah ditimpa kesusahan dan penyakit yang sangat parah, dan tidak harapan lagi ia akan dapat menyelamatkan diri dari cengkramannya. Di suatu malam, ia bermimpi melihat sebuah kemah berkubah yang berdiri tegak di atas sebuah tanah lapang. Ia bertanya (kepada orang-orang yang berada di sekitar itu), “Siapakah gerangan pemilik kemah ini?” “Imam Mahdi Al-Muntazhar as!”, jawab mereka.
Ia bergegas menjumpai beliau untuk menceritakan keadaan dirinya dan memohon doa dari beliau supaya dapat terbebaskan dari cengkraman kesusahan dan penyakit yang sedang menimpanya. Beliau akhirnya memerintahkannya untuk menjumpai salah seorang keturunan Rasulullah SAWW seraya menunjukkan kemah tempat tinggalnya kepadanya.
Mulla Muhammad mohon diri dan langsung menuju ke kemah yang beliau tunjukkan tersebut. Ternyata keturunan Rasulullah SAWW yang beliau maksudkan adalah Sayid Muhammad Sultan Abadi yang waktu itu sedang duduk di atas sejadah dan sedang sibuk membaca doa dan al-Qur’an. Mulla Muhammad mengucapkan salam seraya menceritakan kesusahan yang sedang menimpa dirinya. Sayid Muhammad mengajarkan kepadanya doa pembasmi kesusahan dan pelapang rezeki.
Mulla Muhammad terbangun dari tidur nyenyaknya dan rangkaian-rangkaian doa itu masih terbayang di benaknya. Ia pergi menemui Sayid Muhammad di rumahnya yang selama ini – karena satu dan lain hal – tidak bertegur-sapa dengannya. Ia sampai di rumahnya dan Sayid Muhammad berada dalam posisi seperti yang dilihatnya dalam mimpi. Ia duduk di tempat shalatnya sambil berdzikir dan beristighfar.
Mulla Muhammad mengucapkan salam yang langsung dijawab oleh Sayid Muhammad dengan salam dan senyuman. Seakan-akan Sayid telah mengetahui semua yang terjadi. Mulla Muhammad meminta darinya doa yang dapat membasmi segala yang sedang menimpanya. Sayid Muhammad mengajarkan sebuah doa kepadanya seperti yang diajarkannya di dalam mimpinya.
Mulla Muhammad mulai membaca doa tersebut, dan tidak lama kemudian, ia terbebas dari cengkraman kesusahan dan penyakit yang menimpanya.
Doa yang diajarkan oleh Sayid Muhammad kepada Mulla Muhammad adalah sebagai berikut:
Pertama, bacalah yâ fattâh (wahai Dzat pengurai segala kesulitan) setelah fajar  menyingsing sambil meletakkan tangan di atas dada sebanyak 70 kali.
Kedua, bacalah doa berikut ini secara kontinyu:
لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لاَ يَمُوْتُ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَ لَمْ
Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah, aku bertawakal kepada Dzat Yang Maha Hidup yang tidak akan pernah mati, dan segala puji bagi Allah yang tidak pernah memiliki anak, tidak
يَكُنْ لَهُ شَرِيْكٌ فِي الْمُلْكِ وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ وَ كَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا
memiliki sekutudalam kerajaan-Nya, dan tidak pernah memerlukan pertolongan orang lain (karena kekuatan-Nya yang tak terbatas), dan sebutlah Ia dengan penuh keagungan.
Doa ini terdapat di dalam kitab Al-Kâfî dan pernah diajarkan oleh Rasulullah SAWW kepada salah seorang sahabat yang ditimpa kesusahan. Dengan membaca doa tersebut, tidak lama ia terbebas dari sengkraman kesusahan yang menimpanya.
Ketiga, bacalah doa yang diriwayatkan oleh Ibnu Fahd ra di atas setelah mengerjakan shalat Shubuh.
Hendaknya kita menganggap penting wirid di atas dan mengerjakannya secara kontinyu.
Sujud Syukur
Disunnahkan setelah melaksanakan shalat untuk melakukan sujud syukur. Dzikir-dzikir yang dianjurkan untuk dibaca di dalam sujud tersebut – sebagaimana yang diriwayatkan dari Imam Ridha as – adalah sebagai berikut:
  1. Membaca syukron syukron sebanyak 100 kali.
  2. Membaca ‘afwan ‘afwan sebayak 100 kali, atau
  3. Membaca syukron lillâh sebanyak 3 kali. Dan yang ketiga ini adalah kadar minimal yang harus dibaca.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS